Selasa, 19 Oktober 2010

Fadel tawarkan pengelolaan konservasi laut pada swasta

JAKARTA. Karena merasa anggaran masih minim, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku akan menyerahkan pengelolaan konservasi laut kepada sektor swasta. Sementara itu, bentuk izin yang akan dikeluaarkan berupa konsesi pengelolaan lahan untuk dikonservasi swasta. “Ini seperti pengelolaan hutan Amazon di Brazil,” jelas Fadel di Jakarta, (18/10).

Fadel menyebutkan, rencana tersebut disusun sepulang dari kunjungan ke hutan Amazon di Brazil beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengelolaan dan konservasi hutan dan sungai yang ada di Brazil itu tidak dilakukan oleh negara tetapi oleh sektor swasta. “Tentu ini sangat memungkinkan dilakukan di Indonesia tetapi untuk laut,” kata Fadel.

Fadel merencanakan, nama program yang berbentuk pemberian hak konsesi kepada swasta untuk mengelola laut itu disebutnya sebagai“Amazone of the sea.” Fadel bilang, kekayaan hutan Amazone tersebut memiliki kesamaan dengan kekayaan laut Indonesia. “Cuma bedanya kekayaan hutan Amazone ada di daratan sementara di Indonesia kekayaannya itu ada di lautan,” jelasnya.

Namun, kapan aturan pemberian konsesi kepada pelaku swasta itu, Fadel belum berani memberikan informasinya. Menurutnya, pengolaan konservasi lautan itu sudah sebaiknya diberikan kepada swasta karena bisa dikelola secara bisnis juga. “Anggaran pemerintah mengurus konservasi laut hanya Rp 15 miliar dan ini tidak cukup mengurus konservasi, sementara Indonesia memiliki 13,5 juta hektar areal konservasi lautan yang ada di 45 titik lokasi,” jelasnya.

Fadel tawarkan pengelolaan konservasi laut pada swasta

JAKARTA. Karena merasa anggaran masih minim, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengaku akan menyerahkan pengelolaan konservasi laut kepada sektor swasta. Sementara itu, bentuk izin yang akan dikeluaarkan berupa konsesi pengelolaan lahan untuk dikonservasi swasta. “Ini seperti pengelolaan hutan Amazon di Brazil,” jelas Fadel di Jakarta, (18/10).

Fadel menyebutkan, rencana tersebut disusun sepulang dari kunjungan ke hutan Amazon di Brazil beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengelolaan dan konservasi hutan dan sungai yang ada di Brazil itu tidak dilakukan oleh negara tetapi oleh sektor swasta. “Tentu ini sangat memungkinkan dilakukan di Indonesia tetapi untuk laut,” kata Fadel.

Fadel merencanakan, nama program yang berbentuk pemberian hak konsesi kepada swasta untuk mengelola laut itu disebutnya sebagai“Amazone of the sea.” Fadel bilang, kekayaan hutan Amazone tersebut memiliki kesamaan dengan kekayaan laut Indonesia. “Cuma bedanya kekayaan hutan Amazone ada di daratan sementara di Indonesia kekayaannya itu ada di lautan,” jelasnya.

Namun, kapan aturan pemberian konsesi kepada pelaku swasta itu, Fadel belum berani memberikan informasinya. Menurutnya, pengolaan konservasi lautan itu sudah sebaiknya diberikan kepada swasta karena bisa dikelola secara bisnis juga. “Anggaran pemerintah mengurus konservasi laut hanya Rp 15 miliar dan ini tidak cukup mengurus konservasi, sementara Indonesia memiliki 13,5 juta hektar areal konservasi lautan yang ada di 45 titik lokasi,” jelasnya.