Jumat, 25 Januari 2008

CIKUNGUNYA dan DEMAM BERDARAH

CIKUNGUNYA

Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah, penyakit ini tidak mematikan.

Gejala utama terkena penyakit Chikungunya adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian. Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulang-tulang, ada yang menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang.

Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.

Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung. Yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi. Virus ini termasuk self limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.

Jadi, jangan panik apabila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, sebab tidak sampai menyebabkan kematian. Ngilu pada persendian itu tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Dokter biasanya hanya memberikan obat penghilang rasa sakit dan demam atau golongan obat yang dikenal dengan obat-obat flu serta vitamin untuk penguat daya tahan tubuh. perbanyak makan buah-buahan segar.
(sumber:http://forum.kafegaul.com/showthread.php?t=144246&page=27)

Musim penghujan sudah tiba. Dan nyamuk2 mulai bekembang biak secara pesat. Kejadian Luar Biasa (KLB) pun semakin banyak ditemui di berbagai daerah. Penetapan KLB berdasarkan undang-undang Wabah no 4 tahun 1984 adalah apabila terjadi peningkatan angka insiden (Incidence Risk) dua kali atau lebih daripada periode sebelumnya.

Kalau bicara masalah nyamuk tentu Chikungunya dan Demam berdarah merupakan penyakit yang sampai saat ini ditakuti. Chikungunya dan Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk yang sama, Aedes aegypti. Hanya saja virus yang dibawanya berbeda, dan Chikungunya tidak mematikan.

Mari kita kenali demam chikungunya serta demam berdarah lebih lanjut.

Chikungunya
Penyakit chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus chikungunya.Virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus.

Gejala-Gejala Demam Chikungunya :
Demam tinggi (³39°C)
Nyeri pada persendian (gejala khas demam chikungunya)
Tidak nafsu makan
Lemah
Mual
Sakit kepala
Timbul ruam merah seperti pada gejala demam berdarah
Fotophobia ringan
.
Penangganan demam chikungunya:
Minum obat penurun demam (paracetamol)
Melapor kepada petugas kesehatan yang terdekat jika panas tidak sembuh selama lebih dari 2 hari setelah pemberian obat
Minum obat pengurang rasa sakit (aspirin)
Jika menderita nyeri persendian yang hebat sebaiknya tidak bekerja terlalu keras terlebih dahulu karena dapat memperparah nyeri sendi tersebut
Meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu dengan cara : Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi, minum sari buah-buahan segar, serta istirahat yang cukup
Demam Berdarah
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Namun menurut kepala Puskesmas Kepanjen Malang, dokter Hadi dikatakan belakangan kasus DBD bahkan ditemukan di puncak gunung Semeru. Jadi dimanapun kita harus tetap waspada.

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya :

demam secara tiba-tiba 2-7 hari, disertai sakit kepala berat,
sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia)
ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh.
Pendarahan pada hidung dan gusi.
Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare.
.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

PENCEGAHAN

Kebanyakan dari masyarakat menganggap remeh program 3M (Mutup, Menguras, dan Menimbun) pemerintah. 3M sudah sering digembar-gemborkan pemerintah, namun tak kunjung diikuti oleh masyarakat, sehingga angka kejadian demam berdarah dan chikungunya tetaplah tinggi. Kalau ada kejadian baru bingung fogging, dll. Padahal perlu diketahui, Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sedangkan jentik2 nyamuk, calon nyamuk dewasa tetap hidup bebas dikamar mandi. Seperti pengalaman PKL kami kemarin di Kepanjen, Malang, ada satu RT yang terkena demam chikungunya, dan satu RT kena semua tanpa terkecuali, baik anak-anak maupun dewasa. Dan mereka baru bingung setelah terjangkit chikungunya. Nasi sudah terlanjur jadi bubur. Sudah terkena baru bingung. Semoga hal tersebut dapat memberikan pelajaran, sehingga kita tidak seperti mereka.

Jadi, kunci utama pencegahan Demam Berdarah dan Chikungunya adalah 3M.

3M versi Baru
3M pemerintah lalu dikembangkan menjadi 3M Plus. Yaitu dengan melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

Terkait adanya konferensi perubahan iklim di Bali, tampaknya 3M perlu diubah. Karena salah satu M nya adalah menimbun barang-barang yang dapat menyebabkan air tergenang seperti kaleng bekas, plastik, dll. Dan ini merupakan pencemaran lingkungan yang nyata. Karena barang-barang tersebut (plastik, dll) sulit terurai oleh tanah. Dan akan terurai setelah berpuluh-puluh tahun kemudian. Dan sudah sepatutnya pemerintah mulai merubah M yang ketiga (mengubur), menjadi mendaur ulang atau bisa juga dengan merombeng (menjual) barang-barang bekas.

Jadi 3M versi Rosyidi.com adalah :

Menguras bak air 2 kali seminggu
Menutup tempat penampungan air
Menjual barang-barang bekas
Sedangkan Plusnya, bisa kita tambahi dengan memasang perangkap nyamuk yang akan dijelaskan pada artikel berikutnya.

(sumber: http://rosyidi.com/demam-berdarah-dan-chikungunya/

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Thank bnget atas infonya. Kbetulan dirumahku ada yg terkena cikunguya