Tampilkan postingan dengan label potensi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label potensi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 April 2011

MengenaL potensi kawasan konservasi perairan nasional - PROFIL KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL

Pengertian konservasi, khususnya konservasi sumberdaya ikan telah dipahami sebagai upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan. Nyata bahwa konservasi bukan hanya upaya perlindungan semata, namun juga secara seimbang melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumberdaya ikan yang pada akhirnya berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Konservasi sumberdaya ikan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan perikanan secara keseluruhan. Konservasi sumberdaya ikan mencakup konservasi ekosistem, jenis dan genetik ikan. Penetapan Kawasan konservasi perairan merupakan salah satu upaya konservasi ekosistem yang dapat dilakukan terhadap semua tipe ekosistem, yaitu terhadap satu atau beberapa tipe ekosistem penting untuk dikonservasi berdasarkan kriteria ekologi, sosial budaya dan ekonomi. Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, mengemban tugas untuk melakukan konservasi sumberdaya ikan yang berkelanjutan di Indonesia. Tugas ini tidaklah mudah mengingat kekayaan bahari nusantara yang berlimpah dan meliputi wilayah yang sangat luas dari Sabang hingga Merauke. Keberhasilan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan tidak bisa hanya dilihat dari kemampuan melindungi sumberdaya alam hayati yang ada di dalamnya. Lebih dari itu, kawasan konservasi perairan pun harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di
sekitarnya.
Hingga tahun 2010, tercatat seluas 13,9 juta hektar kawasan konservasi perairan laut di Indonesia, melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni 10 juta Hektar kawasan konservasi perairan pada tahun 2010. Jumlah luasan tersebut termasuk 8 (delapan) Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Perlindungan Alam yang diserahterimakan pengelolaannya dari Kementerian Kehutanan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. .
Penyusunan buku profil kawasan konservasi perairan nasional ini juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia oleh pemerintah. Buku ini berisi data fisik kawasan, kondisi geografis, sosial ekonomi dan informasi lainnya. Buku ini menyajikan profil kawasan konservasi perairan nasional, antara lain: Laut Sawu; Kepulauan Aru bagian tenggara; Kepulauan Raja Ampat; Kepulaun Waigeo sebelah Barat; Kepulauan Kapoposang; Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan; Kepulauan Padaido; Laut Banda; Pulau Pieh; serta calon kawasan konservasi perairan Kepulauan Anambas. Pencetakan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi potensi sekaligus pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kawasan konservasi perairan di Indonesia.
Semoga di masa mendatang, upaya-upaya seperti ini terus dilakukan untuk kepentingan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan

MengenaL potensi kawasan konservasi perairan nasional
PROFIL KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL, selengkapnya sebagaimana TERLAMPIR
Attachment: Profil KKPN.pdf

MengenaL potensi kawasan konservasi perairan nasional - PROFIL KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL

Pengertian konservasi, khususnya konservasi sumberdaya ikan telah dipahami sebagai upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan. Nyata bahwa konservasi bukan hanya upaya perlindungan semata, namun juga secara seimbang melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumberdaya ikan yang pada akhirnya berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
Konservasi sumberdaya ikan tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan perikanan secara keseluruhan. Konservasi sumberdaya ikan mencakup konservasi ekosistem, jenis dan genetik ikan. Penetapan Kawasan konservasi perairan merupakan salah satu upaya konservasi ekosistem yang dapat dilakukan terhadap semua tipe ekosistem, yaitu terhadap satu atau beberapa tipe ekosistem penting untuk dikonservasi berdasarkan kriteria ekologi, sosial budaya dan ekonomi. Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, mengemban tugas untuk melakukan konservasi sumberdaya ikan yang berkelanjutan di Indonesia. Tugas ini tidaklah mudah mengingat kekayaan bahari nusantara yang berlimpah dan meliputi wilayah yang sangat luas dari Sabang hingga Merauke. Keberhasilan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan tidak bisa hanya dilihat dari kemampuan melindungi sumberdaya alam hayati yang ada di dalamnya. Lebih dari itu, kawasan konservasi perairan pun harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat di
sekitarnya.
Hingga tahun 2010, tercatat seluas 13,9 juta hektar kawasan konservasi perairan laut di Indonesia, melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni 10 juta Hektar kawasan konservasi perairan pada tahun 2010. Jumlah luasan tersebut termasuk 8 (delapan) Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Perlindungan Alam yang diserahterimakan pengelolaannya dari Kementerian Kehutanan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. .
Penyusunan buku profil kawasan konservasi perairan nasional ini juga merupakan bagian dari upaya pengelolaan sumberdaya perikanan di Indonesia oleh pemerintah. Buku ini berisi data fisik kawasan, kondisi geografis, sosial ekonomi dan informasi lainnya. Buku ini menyajikan profil kawasan konservasi perairan nasional, antara lain: Laut Sawu; Kepulauan Aru bagian tenggara; Kepulauan Raja Ampat; Kepulaun Waigeo sebelah Barat; Kepulauan Kapoposang; Gili Ayer, Gili Meno, dan Gili Trawangan; Kepulauan Padaido; Laut Banda; Pulau Pieh; serta calon kawasan konservasi perairan Kepulauan Anambas. Pencetakan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi potensi sekaligus pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kawasan konservasi perairan di Indonesia.
Semoga di masa mendatang, upaya-upaya seperti ini terus dilakukan untuk kepentingan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan

MengenaL potensi kawasan konservasi perairan nasional
PROFIL KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN NASIONAL, selengkapnya sebagaimana TERLAMPIR
Attachment: Profil KKPN.pdf

Rabu, 15 September 2010

Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I

Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I

Pengertian konservasi, khususnya konservasi sumberdaya ikan telah dipahami
sebagai upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan,
termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan,
dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
dan keanekaragaman sumber daya ikan. Nyata bahwa konservasi bukan hanya upaya
perlindungan semata, namun juga secara seimbang melestarikan dan memanfaatkan
secara berkelanjutan sumberdaya ikan yang pada akhirnya berdampak bagi kesejahteraan
masyarakat.
Konservasi sumberdaya ikan mencakup konservasi ekosistem, jenis dan genetik ikan.
Penetapan Kawasan konservasi perairan merupakan salah satu upaya konservasi ekosistem
yang dapat dilakukan terhadap semua tipe ekosistem, yaitu terhadap satu atau beberapa
tipe ekosistem penting untuk dikonservasi berdasarkan kriteria ekologi, sosial budaya
dan ekonomi. Saat ini, tercatat seluas 13,5 juta hektar kawasan konservasi perairan laut di
Indonesia, termasuk Kawasan Konservasi Perairan Laut Daerah (KKLD) yang tersebar di 35
Kabupaten/Kota di Ind onesia, di antaranya 8 (delapan) KKLD/Marine Managemant Area
(MMA) di wilayah Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II)
yang kami sajikan dalam buku ini.
Buku ini merupakan salah satu rangkaian seri Kebijakan dan Pengembangan Kawasan
Konservasi Perairan yang berisi ulasan singkat potensi kawasan konservasi perairan laut
daerah. Pada Volume-I ini menyajikan profil Kawasan Konservasi Perairan Laut Daerah
Natuna, Batam, Bintan, Lingga, Kepulauan Mentawai, Tapanuli Tengah, Nias dan Nias
Selatan. Kiranya deskripsi singkat yang disajikan dalam buku ini dapat dikenali dan diambil
manfaatnya serta dijadikan sebagai dasar dalam mengelola secara berkelanjutan kawasan
konservasi perairan di daerah.
Akhirnya, kami mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya
buku “Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (laut) Daerah (VOLUME – I)”. Ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu pengumpulan materi, penulisan dan penyelesaian penyusunan
buku ini. Semoga bermanfaat.

Jakarta, 2009
Tim Penyusun

Buku "Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I" selengkapnya sebagaimana TERLAMPIR 

Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I

Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I

Pengertian konservasi, khususnya konservasi sumberdaya ikan telah dipahami
sebagai upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya ikan,
termasuk ekosistem, jenis, dan genetik untuk menjamin keberadaan, ketersediaan,
dan kesinambungannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
dan keanekaragaman sumber daya ikan. Nyata bahwa konservasi bukan hanya upaya
perlindungan semata, namun juga secara seimbang melestarikan dan memanfaatkan
secara berkelanjutan sumberdaya ikan yang pada akhirnya berdampak bagi kesejahteraan
masyarakat.
Konservasi sumberdaya ikan mencakup konservasi ekosistem, jenis dan genetik ikan.
Penetapan Kawasan konservasi perairan merupakan salah satu upaya konservasi ekosistem
yang dapat dilakukan terhadap semua tipe ekosistem, yaitu terhadap satu atau beberapa
tipe ekosistem penting untuk dikonservasi berdasarkan kriteria ekologi, sosial budaya
dan ekonomi. Saat ini, tercatat seluas 13,5 juta hektar kawasan konservasi perairan laut di
Indonesia, termasuk Kawasan Konservasi Perairan Laut Daerah (KKLD) yang tersebar di 35
Kabupaten/Kota di Ind onesia, di antaranya 8 (delapan) KKLD/Marine Managemant Area
(MMA) di wilayah Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II)
yang kami sajikan dalam buku ini.
Buku ini merupakan salah satu rangkaian seri Kebijakan dan Pengembangan Kawasan
Konservasi Perairan yang berisi ulasan singkat potensi kawasan konservasi perairan laut
daerah. Pada Volume-I ini menyajikan profil Kawasan Konservasi Perairan Laut Daerah
Natuna, Batam, Bintan, Lingga, Kepulauan Mentawai, Tapanuli Tengah, Nias dan Nias
Selatan. Kiranya deskripsi singkat yang disajikan dalam buku ini dapat dikenali dan diambil
manfaatnya serta dijadikan sebagai dasar dalam mengelola secara berkelanjutan kawasan
konservasi perairan di daerah.
Akhirnya, kami mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT atas terselesaikannya
buku “Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (laut) Daerah (VOLUME – I)”. Ucapan
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu pengumpulan materi, penulisan dan penyelesaian penyusunan
buku ini. Semoga bermanfaat.

Jakarta, 2009
Tim Penyusun

Buku "Mengenal Potensi Kawasan Konservasi Perairan (Laut) Daerah - Volume I" selengkapnya sebagaimana TERLAMPIR